Konsep Dasar Makanan
Konsep yang terkait dengan kesehatan adalah konsep ABCD, yaitu:
- Activating, Mengaktifkan sel tubuh untuk mengoptimalkan fungsi dan perannya dalam tubuh.
- Balancing, Menyuplai nutrisi yang seimbang ke dalam tubuh.
- Cleasing, Membersihkan toksin yang menumpuk di dalam tubuh selama bertahun-tahun.
- Defending, Menciptakan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Karbohidrat sederhana contohnya gula putih, gula merah dan madu. Karbohidrat ini cepat dicerna dan mudah menjadi energi yang dibutuhkan tubuh. Karbohidrat kompleks dicerna agak lama, menghasilkan energi agak lama dan menimbulkan kenyang yang lama. Yang tercerna contoh: nasi, umbi-umbian, mie, lontong, ketan dan terigu. Yang tak tercerna contoh: sayur-sayuran dan buah-buahan. Kalau kekurangan serat bisa menyebabkan bakteri baik kurang berkembang, penyimpanan air di sistem cerna berkurang dan pengikatan lemak dalam sistem cerna berkurang sehingga lemak masuk ke dalam sistem darah.
b. Lemak
- Steroida adalah jenis lemak yang atom karbonnya sangat banyak dan merupakan kelompok senyawa aromatik, bukan alifatik. Contohnya sapi, kambing dan unta.
- Lemak jenuh contohnya margarin dan mentega
- Lemak tak jenuh tunggal contohnya adalah minyak goreng.
- Lemak tak jenuh ganda/lemak esensial biasanya ada pada hewan yang hidup di daerah dingin. Omega3 terdapat pada ikan, sedangkan omega6. Contohnya minyak yang terdapat pada biji anggur dan biji kapas.
c. Protein
Sumber protein biasanya terdiri dari produk hewani dan produk nabati. Produk hewani yaitu daging, susu dan keju. Sumber protein nabati misalnya kacang kedelai.
d. Vitamin
Fungsi vitamin sebagai penyusun enzim. Vitamin ini terbag 2 macam yaitu:
- Larut dalam air vitamin yang larut dalam air biasnya mudah terbuang sehingga sebaiknya dikonsumsi lebih banyak. Contoh: vitamin C dan vitamin B kompleks.
- Larut dalam lemak contohnya vitamn A, vitamin D, vitamin E dan vitamin K.
e. Mineral
Makro mineral contoh Kalium (K), Natrium (Na), Kalsium (Ca),Magnesium (Mg), Khlor (Cl), Sulfat dan Pospat. Kekurangan kalsium akan menyebabkan otot lemas, tulang rapuh dan gigi menjadi kropos. Sebaliknya jika berlebihan juga bisa membentuk pengendapan, penyumbantan pembuluh darah dan pembentukan batu ginjal. Mineral gizi esensial contoh: Ferum (Fe), Cuprum (Cu), lot (l), Mangan (Mn) dan Fluor (F). Makanan yang mengandung zat besi adalah bayam, daun singkong, hati sapi, chlorophyl alfalfa, spirulina dan lain-lain.
Pola Makan Natural
Jumlah makan dalam 3 tingkatan yaitu:
- Tingkatan kebutuhan ini orentasinya pada nilai gizi, bukan sekedar memenuhi perut dengan makanan.
- Tingkatan cukup ini adalah mengisi sepertiga perut untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk udara yang dibutuhkan untuk bernafas.
- Tingkatan berlebihan adalah ketika melebihi batas maksimum tingkatan cukup diatas. Orang yang menderita penyakit diabetes, kegemukan (obesitas), jantung dan stroke disebabkan pengaturan pola makan yang salah dan berlebihan dalam mengonsumsi makanan.
Bayi yang baru lahir mengonsumsi air susu ibu (ASI). Usia 4-6 bulan baru ditambah bubur bayi selain ASI. Usia 8 bulan bisa ditambah dengan bubur tim. Usia 12-13 bulan baru bisa diberikan nasi dengan lauk pauk yang lunak agar mudah dicerna. Usia 11-15 tahun harus banyak mengonsumsi protein.
Keseimbangan gizi dalam diet
- Makanlah aneka ragam makanan.
- Makanlah makanan yang mengandung kecukupan energi.
- Pilih makanan berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh (rendah kolestrol).
- Gunakan garam beryodium.
- Makanlah makanan sumber zat besi.
- Berikan ASI kepada bayi sampai umur 4 bulan dan ditambahkan MP-ASI sesudahnya.
- Biasakan makan pagi.
- Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya.
- Lakukan aktivitas secara teratur.
- Hindari minuman beralkohol.
- Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
- Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Food Combining
Food Combining adalah metode pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh, khususnya yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Sebenarnya Rasulullah SAW telah menerapkan metode food combining. Berdasarkan riwayat
Aisah disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan 2 jenis makanan. Ketika sudah kenyang roti, beliau tidak akan makan kurma dan ketika sudah kenyang dengan kurma beliau tidak akan makan roti. Rasulullah SAW pun tidak makan 2 jenis makanan panas atau 2 jenis makanan yang dingin secara bersamaan.
Menjaga Makanan
- Kolesetrol tinggi, Trigliserida tinggi, kesemutan, kram, kejang, tekanan darah tinggi, stroke, migrain vertigo kurangi mengonsumsi: Otak, kuning telur, kaki sapi, kepala ikan, makanan asin, semua jenis daging yang berlemak, kerupuk kulit, mentega, keju, gorengan, santan kental, durian, udang, kepiting, cumi-cumi, kemiri, bumbu masak berupa tepung dalam kemasan, pisang ambon, Alcohol. Dianjurkan: Menghindari stress, tidak merokok, minum jus setiap hari.
- Diabetes kurangi mengonsumsi: Daging kambing, sapi, kerbau, udang, kepiting, terasi, jeroan, lemak, pisang ambon, durian dan air kelapa.
- Liver kurangi mengonsumsi: Nasi, tepung-tepungan, mie, gula pasir.
- 4. Maag/Asam lambung kurangi mengonsumsi: Es, makanan pedas, makanan yang keras-keras, susu, kerupuk kulit, sate kulit, Alkohol.
- 5. Pengapuran/osteoporosis, Radang sendi, Rematikkurangi mengonsumsi: Emping, jengkol, es, daging, jeroan.
- 6. Paru-paru basah/bronchitis, TBC kurangi mengonsumsi: Ikan asin, terasi, daging kambing, Alkohol, rokok.
- 7. Hepatitis kurangi mengonsumsi: Lemak-lemak, jeroan, otak, minyak, santan, daging kambing, sapi, kerbau, makanan pedas. Dianjurkan: Banyak istirahat, minum air putih.
- 8. Asma Kurangi mengonsumsi: Kaki sapi, kuning telur, otak, udang, daging kambing, sapi, lemak-lemak, jeroan, ubi jalar, santan kental, rokok.
- 9. Kanker payudara, rahim, otak, usus dan darah Kurangi mengonsumsi: Semua jenis daging, lemak, telur, ikan laut, ikan air tawar, terasi, bahan pengawet, makanan pedas, mentega, minyak goreng, Alkohol.
- 10. Epilepsi kurangi mengonsumsi: otak, jeroan, lemak, kuning telur, kaki sapi, udang.
- 11. Autisme kurangi mengonsumsi: Es, kuning telur, segala jenis kue yang mengandung mentega, bumbu masak dalam kemasan, kerupuk.
- 12. Luka-luka memar, luka terbuka kurangi mengonsumsi:Jeroan, lemak-lemak, telur.
- 13. Sinusitis kurangi mengonsumsi: Es, pisang ambon, buah dingin.
- 14. Ambeien (wasir) kurangi mengonsumsi: daging, jeroan, pedas.
- 15. Keputihan kurangi mengonsumsi: ketimun, nanas, pisang ambon, telur, udang, terasi.
- 16. Kista/myom kurangi mengonsumsi: daging, makanan pengawet, tape, salak, nangka, alpukat, lengkeng, tauge, udang, kepiting, terasi, mentega, alcohol.
- 17. Prostat kurangi mengonsumsi: daging kambing, lemak, jeroan, makanan pedas, durian, alpukat, telur, tauge, makanan pengawet, alcohol.
- 18. Katarak kurangi mengonsumsi: putih telur
- 19. Demam berdarah kurangi mengonsumsi: minuman kemasan kaleng dan botol.
- 20. Thypus kurangi mengonsumsi: makanan pedas, keras, daging, jeroan, cuka, kopi Dianjurkan: istirahat total.